Harga Lianhua Qingwen Jiaonang – Di masa pandemi seperti saat ini kebutuhan akan obat-obatan maupun suplemen vitamin menjadi sangat tinggi, dan salah satu yang sedang hangat dibicarakan saat ini adalah obat Lianhua Qingwen Jiaonang. Mengapa bisa menjadi ramai diperbincangkan? Simak penjelasan berikut.
Apa itu Lianhua Qingwen Jiaonang?
Bagi Anda yang masih asing dengan nama obat ini mungkin akan bertanya-tanya, obat apakah ini? Dari mana asal produksinya? Apa khasiatnya? Dan pertanyaan lainnya. Bisa dibilang, awal mula obat ini banyak diburu warga Indonesia adalah saat masa pandemi COVID-19 terjadi.
Seperti yang sedang ramai diperbincangkan pada media massa, obat ini rasanya menjadi center point dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Obat ini banyak dibahas karena khasiatnya yang dipercaya dapat menyembuhkan pasien yang terpapar virus Covid-19. Namun, apakah hal itu benar?
Lianhua Qingwen Jiaonang merupakan obat herbal yang mengandung 13 jenis bahan herbal yang mampu meringankan beberapa gejala sakit ringan. Seperti yang tergambarkan dalam namanya, obat ini diproduksi di negeri Tiongkok, China.
Sudah bukan rahasia umum, bahwa Negara China memang sudah lama dikenal sebagai negara peracik macam-macam obat herbal. Obat semacam ini dipercaya ampuh untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai berat.
Komposisi
Lianhua Qingwen Jiaonang memiliki komposisi yang cukup berkualitas, diantaranya adalah:
1. Isatidis Indigotica Radix
 Isatidis Indigotica Radix atau dalam bahasa Cina biasa disebut dengan banlangen. Bahan ini memiliki karakteristik berupa serbuk halus berwarna kuning kecokelatan.
Bahan ini didapatkan dari akar tanamannya yang selanjutnya dibuat ekstrak. Isatidis Indigotica Radix dikenal memiliki beragam manfaat, diantaranya sebagai anti-inflamasi, anti-bakteri, serta menjaga kekebalan tubuh.
2. Fructus Forsythiae Suspensa
Komposisi berikutnya adalah Fructus Forsythiae Suspensa, tanaman herbal ini didapat dengan memanfaatkan buahnya. Tumbuh di wilayah Cina tapi bisa dijumpai juga di Negara Amerika Serikat.
Bahan ini biasa dimanfaatkan dalam praktik pengobatan tradisional. Bahan ini dipercaya memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi, antipiretik, obat untuk infeksi bakteri, sakit tenggorokan, demam, muntah, peradangan, serta pengobatan sistem pernapasan atas.
3. Gypsum Fibrosum
Bahan yang satu ini juga biasa kita jumpai pada minuman-minuman penyegar pencegah panas dalam. Gypsum Fibrosum memiliki khasiat untuk menghilangkan panas, radang, virus, dan sebagai anti bakteri.
4. Glychyrrhiza Uralensis Radix
 Glychyrrhiza Uralensis Radix atau biasa disebut juga dengan akar manis ini telah dimanfaatkan sejak zaman dahulu sebagai obat. Hal ini karena akar manis diklaim mampu meningkatkan imunitas tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan menjaga kesehatan pernapasan seperti sakit tenggorokan, batuk, bronchitis, dan asma.
5. Herba Pogostemon Cablin
Tanaman herbal yang satu ini juga biasa disebut dengan nilam. Herba Pogostemon Cablin dimanfaatkan karena menghasilkan minyak atsiri yang dapat dijadikan salah satu bahan pembuatan kosmetik, parfum, bahan dupa, maupun antiserangga.
Dalam tanaman ini terkandung suatu senyawa yang disebut dengan patchouli alkohol (PA). Senyawa aktif ini dipercaya mampu memberikan manfaat sebagai anti-inflamasi dan radang pencernaan.
6. Lonicera Japonica Flos
Tanaman herbal ini tumbuh di daerah Cina, pohonnya bisa tumbuh mencapai tinggi 9 meter, bagian tanaman yang dimanfaatkan berupa bunganya.
 Lonicera Japonica Flos dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati demam, infeksi, dan bakteri disentri. Tak hanya itu, tanaman ini juga mampu memberikan perlindungan kardiovaskular, meningkatkan imunitas tubuh, mengobati darah rendah, detoksifikasi, dan detumescence.
7. Houttuynia Cordata Herba
Tanaman herbal ini juga dikenal dengan banyak nama lain, di antaranya heart leaf, rainbow plant, chameleon plant, fish leaf, atau fish mint. Selain menjadi tanaman obat, Houttuyniae Cordata Herba juga biasa dimanfaatkan sebagai garnish makanan.
Bagian tanaman yang dimanfaatkan berupa daunnya yang berwarna hijau. Tanaman ini memiliki manfaat sebagai anti inflamasi, antioksidan, antibacterial, dan antiviral.
8. Rhizoma Dryopteris Crassirh
Tanaman yang satu ini termasuk ke dalam jenis tanaman pakis yang termasuk ke dalam famili pakis kayu. Tanaman ini dipercaya memiliki khasiat sebagai antibakteri dan antiparasit.
9. Rheum Officinale Rhizoma
Bagian yang dimanfaatkan pada tanaman ini adalah bagian akarnya. Di Indonesia sendiri tanaman ini disebut juga dengan kelembak. Biasa digunakan sebagai obat pencahar.
Untuk bagian batangnya bisa dimanfaatkan sebagai obat konstipasi (sembelit) dan mengatasi penggumpalan darah. Selain itu, tanaman ini juga dipercaya bisa mengobati penyakit Hepatitis B.
Manfaat Lianhua Qingwen Jiaonang
Setelah mengetahui kandungan dan manfaat dari masing-masing komposisi penyusun obat ini, dapat kita ketahui bahwa obat Lianhua Qingwen Jiaonang ini memiliki fungsi utama sebagai pereda demam, anti-inflamasi, dan mengobati masalah pernapasan, seperti batuk dan sakit tenggorokan.
Bukan hanya itu, obat ini juga dipercaya mampu mengatasi berbagai macam gejala influenza. Gejala tersebut di antaranya nyeri sendi, panas dalam, sakit kepala, tenggorokan kering, dan hidung tersumbat.
Indikasi tersebut memang mirip dengan gejala penyakit COVID-19, namun apakah Lianhua Qingwen Jiaonang ampuh menyembuhkan penyakit tersebut seperti berita yang beredar akhir-akhir ini?
Terkait klaim tersebut para ahli tidak membenarkannya, karena atas penelitian yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan beberapa kelemahan. Sehingga masih terlalu berisiko untuk dinyatakan bahwa obat ini bisa dijadikan sebagai obat COVID-19.
Namun di sisi lain, obat ini mampu meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah penularan virus Corona jika dikonsumsi secara teratur dan sesuai anjuran dokter.
Harga dan Anjuran Pemakaian
Obat ini tersedia dalam kemasan box, dalam 1 box terdiri dari 2 strip, dan 1 strip terdiri dari 12 kapsul. Lianhua Qingwen Jiaonang ini bisa Anda dapatkan di apotek dan berbagai macam marketplace dengan harga antara Rp 65.500 sampai Rp 110.000, harga yang dibandrol tentu bisa berbeda di tiap apotek.
BPOM juga memberikan obat ini secara gratis kepada tenaga kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat melalui fasilitas pelayanan kesehatan, BNPB, POLRI/TNI, dan pemerintah daerah.
Obat ini dapat dikonsumsi dengan dosis 4 kapsul 1 kali minum, dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari sesudah makan. Belum ada efek samping yang begitu serius setelah pemakaian obat ini. Obat ini perlu disimpan pada tempat sejuk di bawah 30 derajat celcius.
Bagi pemilik alergi terhadap komposisi pada obat Lianhua Qingwen Jiaonang ini, sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini. Walaupun obat ini termasuk ke dalam obat-obatan herbal, namun reaksi hipersensitif yang akan terjadi pasti sangat tidak diharapkan.
Lianhua Qingwen Jiaonang Palsu
Karena kebutuhan akan obat ini terus meningkat, akibatnya banyak pedagang culas yang menjual obat ini walaupun belum terdaftar dalam BPOM. Lianhua Qingwen Jiaonang yang asli terdapat teks berbahasa Indonesia, sedangkan yang tidak terdaftar BPOM seluruhnya menggunakan Bahasa Cina.
Selain tidak terdaftar dalam BPOM, obat ini juga tak luput dari perbuatan pemalsuan. Berikut di antaranya ciri-ciri Lianhua Qingwen Jiaonang palsu:
- Kemasan berupa botol putih berisikan 24 butir kapsul.
- Dikemas dalam toples bening atau hanya plastik bening
- Obat berupa simplisia kering
Itulah tadi pemaparan informasi mengenai Lianhua Qingwen Jiaonang, obat yang dipercaya mampu mencegah penularan virus Corona. Tetap jalani pola hidup sehat dan taati protokol kesehatan agar terhindar dari virus ini, ya!