Harga Burung Ekek Di Indonesia, burung menjadi hewan yang sering dijadikan sebagai peliharaan. Selain suaranya yang merdu, burung mempunyai bentuk unik dengan keindahan bulu di setiap helainya. Dari sekian ragam jenis yang ada, burung ekek menjadi salah satu peliharaan favorit para pecintanya.
Burung ekek termasuk binatang eksotis yang populasinya semakin berkurang. Teruntuk para pencinta burung ekek, terdapat dua jenis yang paling populer, yakni ekek keling Kalimantan dan ekek keling Jawa. Cara membedakannya adalah dengan melihat warna bulu yang mengelilingi kornea matanya.
Karakteristik Utama Burung Ekek
Pada dasarnya, setiap hewan mempunyai karakteristik yang menjadikannya berbeda, tidak terkecuali si ekek ini. Untuk Anda yang ingin mengetahui ciri khas dari jenis burung ini, berikut ini merupakan karakteristik utama dari burung ekek.
1. Habitat di Sub-Montane
Habitat asli burung ekek berada di Sub-Montane (hutan pegunungan bagian bawah) yang mempunyai ketinggian di rentang angka 1.000 hingga 2.400 meter. Dikarenakan makanan utama burung ini adalah serangga, maka ekek sering berburu serangga di hutan.
Jika dikaitkan dengan populasinya yang semakin berkurang, rupanya hutan yang menjadi habitat burung ekek sering dieksploitasi. Sehingga terjadi kerusakan dan menjadikan burung ini kehilangan rumahnya dan sumber asupan makanan untuk bertahan hidup.
2. Mempunyai Kelompok Kecil
Meskipun mereka sering terlihat menyendiri dan hanya berpasangan saat memasuki masa kawin saja, akan tetapi burung ini ternyata mempunyai kelompok dengan jumlah anggota yang sedikit (kecil) untuk sekedar berburu makanan di hutan.
3. Suara Lantang dan Tajam
Ada alasan mengapa pecinta burung hias memilih burung ekek, terutama yang senang mengikutsertakannya ke dalam lomba. Dengan suara lantang dan tajam, burung ini mampu mengungguli jenis-jenis burung lainnya sehingga sering keluar menjadi pemenang di perlombaan.
Dikarenakan pada dasarnya si ekek sudah mempunyai suara yang berkualitas baik, maka untuk para pemilik burung ini hanya memerlukan sedikit usaha untuk melatih suaranya supaya tetap prima dan lantang.
4. Ukurannya Mungil
Burung ekek hanya mempunyai panjang badan antara 32cm-34cm saja, terhitung dari kepala hingga ekornya. Meskipun ukurannya mungil, akan tetapi burung ekek merupakan pemburu makanan yang handal.
5. Persebarannya Hanya di Daerah Tertentu
Untuk menemukan burung ini, Anda hanya dapat melihatnya di beberapa kawasan di Indonesia. Persebaran burung ekek Jawa dapat ditemukan di provinsi Jawa Barat, sedangkan untuk ekek layongan dan ekek kalimantan dapat ditemukan di provinsi Sumatera dan Kalimantan.
Ragam Jenis Burung Ekek
Burung ekek mempunyai ragam jenis yang jika dilihat sekilas mempunyai banyak kemiripan. Namun, jika diperhatikan dengan seksama, mulai dari warna hingga bentuknya mempunyai perbedaan tersendiri. Lalu, apa saja ragam jenis burung ekek yang ada di Indonesia?
Short Tailed Green Magpie
Short Tailed Green Magpie atau lebih dikenal dengan sebutan ekek keling Jawa mempunyai satu ciri khas, yaitu ekornya yang pendek dengan warna bulu hijau hampir menutupi seluruh badannya. Pada bagian ujung sayapnya, ekek keling Jawa mempunyai warna bulu coklat kemerahan.
Pada bagian kepala hingga kening, gradasi warna hijau dan kuning menjadikan warna bulu dari ekek keling Jawa terlihat sangat cerah.
Bornean Green Magpie
Berada di Kalimantan, Bornean Green Magpie (ekek keling Kalimantan) mempunyai bulu berwarna hijau dan hanya menyisakan warna hitam pada sekitar korneanya. Ekornya sedikit lebih panjang dibandingkan dengan ekek keling Jawa. Akan tetapi warna paruh dan kakinya mempunyai kesamaan.
Common Green Magpie
Bentuk ekornya yang memanjang menjadikan Common Green Magpie atau ekek layongan sedikit unik dibandingkan dengan dua jenis burung ekek sebelumnya. Pada bagian sayapnya ketika tidak direntangkan, terdapat corak putih dan hitam yang berbentuk bulat.
Cara Membedakan Burung Ekek Keling Jantan dan Betina
Pada dasarnya, membedakan antara ekek keling jantan dan betina sedikit sulit untuk diketahui. Hal ini dikarenakan dari bentuk hingga warnanya mempunyai kesamaan yang identik, sehingga dibutuhkan ketelitian untuk mengetahuinya.
Jika sebelumnya telah dibahas mengenai ciri khas khas dari burung ekek adalah warna bulunya yang hijau, akan tetapi, ternyata ada jenis burung ekek yang mempunyai warna biru cerah. Mengapa perubahan warna tersebut bisa terjadi?
Ternyata, warna asli burung ini dapat memudar dan berganti warna menjadi biru karena beberapa faktor. Misalnya saja dari pakan yang diberikan hingga aktivitas yang dilakukan selama berada di dalam kandang. Biasanya, si ekek yang dipelihara lebih besar kemungkinannya untuk berubah warna.
Proses Pengembangbiakan Burung Ekek
Dikarenakan jumlah populasinya yang semakin menurun, banyak pihak yang turut serta menyelamatkan keberadaan burung ekek supaya tidak punah dengan cara melakukan proses pengembangbiakan. Terdapat beberapa tahap dari tumbuh kembang burung ekek hingga mencapai usia dewasa.
– Proses Pengeraman Telur
Induk burung ekek membutuhkan waktu sekitar 20 hari untuk melakukan proses pengeraman telur. Biasanya, dalam sekali melakukan proses bertelur, burung ini dapat menghasilkan antara tiga hingga empat butir.
Ketika telur-telur tersebut telah menetas, Anda dapat langsung memberi pakan ulat hongkong. Durasi pemberian ulat hongkong cukup empat hari saja.
– Pemberian Pakan
Memasuki hari keenam, Anda sudah bisa mengganti pakan anak ekek menjadi nying-nying, yaitu istilah dalam bahasa Sunda untuk menyebut anak tikus. Berikan nying-nying sebagai asupan nutrisi untuk bayi burung sebanyak empat ekor dalam kurun waktu tiga kali sehari.
– Melakukan Proses Loloh dan Penyapihan
Memasuki hari ke-12, anak ekek sudah dapat membuka kedua matanya dan melakukan beberapa aktivitas ringan, misalnya saja bertengger di sebuah dahan. Usahakan Anda selalu menyediakan pakan segar (yang masih hidup) hingga usianya mencapai 25 hari.
Dalam rentang waktu tersebut, Anda dapat menerapkan proses loloh (menyuapi pakan langsung ke paruh burung) dan penyapihan (proses pemisahan anak burung dengan induknya).
Persiapan Sebelum Melakukan Proses Penangkaran
Sama seperti burung pada umumnya, membudidayakan burung ekek ternyata tidak sesulit yang dipikirkan. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan proses penangkaran, supaya burung cantik ini nyaman dan mampu berkembangbiak dengan baik.
Ukuran Kandang
Pastikan saat melakukan proses penangkaran, Anda harus menyiapkan ukuran kandang yang cukup luas atau model aviary. Tujuannya adalah supaya burung dapat terbang dengan bebas dan tidak menjadikannya stress.
Penyediaan Mangkuk Sarang
Karena tujuan utama Anda dalam melakukan proses penangkaran adalah untuk mengembangbiakan burung ekek, maka jangan lupa menyediakan mangkuk yang berfungsi sebagai sarang. Biasanya, material umum yang sering digunakan dalam pembuatan mangkuk sarang berasal dari rotan.
Penambahan Material Pendukung
Pada bagian bawah kandang, Anda dapat menambahkan material pendukung sebagai “sangkar” kedua burung ekek. Pasalnya, burung ini tidak hanya bertelur pada wadah saja dan sangat memungkinkan untuk bertelur di dataran rendah.
Oleh karena itu, dengan menambahkan jerami, dedaunan kering hingga serat kelapa di bagian bawah kandang, selain menjadikan kondisi telur aman, induk burung akan lebih leluasa untuk bertelur.
Mengenal burung ekek sebagai salah satu satwa unik di Indonesia ternyata menarik untuk diketahui, ya? Dengan populasinya yang semakin berkurang, semoga keberadaan burung ini dapat dilestarikan dengan baik. Sehingga masih banyak orang Indonesia berkesempatan untuk melihat pesona burung ini.
Harga Burung Ekek Hijau & Biru
Jenis Burung Ekek | Harga Burung Ekek |
Burung Ekek Hijau Gacor | Rp. 850,000 – Rp. 1,700,000 |
Burung Ekek Biru | Rp. 820,000 – Rp. 1,600,000 |
Anda juga bisa cek daftar harga burung lainya dihalaman ini Daftar Semua Harga Burung.